Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?
(Kaliwungu-Kedungreja) Hai Sahabat Sataraja! ada sedikit informasi penting tentang pendidikan nih dari kami. Ternyata pendidikan di Indonesia tidak sedang dalam keadaan baik-baik saja lho…Berbagai studi nasional maupun internasional menunjukkan bahwa Indonesia telah mengalami krisis pembelajaran (Learning Crisis) yang cukup lama. Studi-studi tersebut menunjukkan bahwa banyak dari anak-anak Indonesia memiliki kemampuan Literasi dan Numerasi sangat rendah (tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar). Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan literasi dan numerasi yaitu kesenjangan pendidikan yang curam antar wilayah dan kelompok sosial tertentu. Merebaknya Virus Covid-19 di Indonesia juga menyebabkan Indonesia mengalami Ketertinggalan Pembelajaran (Learning Loss). Hal-hal inilah yang mendorong Kemdikbudristek bersama banyak pihak mengembangkan “Kurikulum Merdeka” sebagai upaya nyata dalam pemulihan pendidikan di Indonesia.
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih perangkat ajar sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik karena sifatnya fleksibel. Kemudian, Kurikulum Merdeka yang pembelajarannya berbasis projek diharapkan mampu menguatkan pencapaian Profil Pelajar Pancasila. (Sumber : Tanya Jawab Kurikulum Merdeka Kemdikbud_RI)
Dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka tentu tidaklah mudah. Pemerintah beserta Warga Sekolah (Guru, Karyawan, Masyarakat, Orang Tua Siswa dan Siswa) harus bersinergi supaya tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Visi & Misi Sekolah dapat terwujud.
Sebagai umpan balik penulis dalam kegiatan aksi nyata “Menyebar pemahaman mengapa kurikulu perlu berubah”, mohon sahabat sataraja meluangkan waktuny untuk mengisi formulir DI SINI